Selasa, 01 Maret 2016

Contoh Deskripsi Gaya Kepemimpinan

WAKTU IDEAL MURAI DI LOMBAKAN

 

 

 

 




Banyak para penghobi burung  yang membawa burung nya ke perlombaan setelah mengalami mabung dewasa pertamanya. Tidak sedikit di antaranya , mengalahkan burung-burung yang dari segi umur lebih mapan, bahkan sudah beberapa kali menjuarai lomba. Namun, tahukah Anda, bahwa tindakan tersebut sebenarnya kurang tepat? Kita hanya senang hari ini tanpa tahu resikonya di kemudian hari.
Seperti teman seperburungan dengan saya yang mempunyai burung yyang baru sekali mabung tapi mumpunyai mental fighter yang luar biasa. Tetapi teman saya yang gak sabar,yang istilahnya (greteh) Burung tersebut di lombakan,memang burung tersebut bisa menjadi juara pertama di LATPRES. Di setiap perlombaan hampir selalu mendapat juara pertama dan mengalahkan burung yang dari segi umur sudah mapan dan dari segi harga ratusan juta,akan tetapi setelah mabung kedua brung mengalami mabung yang kurang sempurna.Yaitu bulu sayap atau ekor hanya jatuh satu dalam kurun waktu yang lama,dan si burung mematuki bulunya sendiri, sulit makan dan pada akhirnya si burung mati.
Kapan waktu ideal melombakan murai batu

Lomba murai batu masih bercampur antara burung muda dan dewasa.
—-
Dari cerita di atas, maka waktu ideal untuk melombakan murai batu sebaiknya tidak pada saat burung rampung mabung pertama. Meski karakter fighter sangat bagus, sebaiknya perlu lebih bersabar atau menahan diri terlebih dulu. Tunggu hingga mabung kedua selesai, barulah bisa menurunkannya dalam lomba.
Kalau pun sudah tidak sabar ingin menjajal kemampuan gaco yang dirawatnya sejak trotolan, ada dua alternatif yang bisa dilakukan.
Pertama, mengadakan gathering / ngetrek bersama beberapa murai batu lainnya, tapi dengan kisaran umur yang hampir sepadan.
Kedua, diikutkan dalam even sekelas latber saja, karena jumlah peserta biasanya tidak terlalu banyak, dan kualitasnya pun rata-rata sepadan. Sebab latber sejatinya adalah ajang uji coba / pemanasan, bukan semata-mata ingin menjadi juara. Dari latber inilah, kita dapat melihat apa yang perlu dibenahi dalam perawatan hariannya nanti.
Jangankan dilombakan, murai batu muda ketika diperdengarkan rekaman suara dua ekor MB jawara yang sedang ditrek pun bisa mengalami drop mental, sehingga malah tidak bunyi lagi.
Jadi, melatih mental murai batu muda butuh kesabaran, harus bertahap, dan kalau mau ditrek disesuaikan dengan umurnya.
Perlunya kita menahan diri adalah untuk menjaga perkembangan mental burung di kemudian hari. Seperti diketahui, salah satu penyebab murai batu sering mematuki bulu-bulunya adalah akibat tekanan / stres, terutama sehabis bertarung di lapangan. Apalagi kalau lawan-lawannya jauh lebih dewasa, yang punya sorot mata kharismatik dan terus menekannya.
Kita tidak tahu pasti, apakah murai batu muda saat bertarung melawan murai batu mapan dan langganan itu benar-benar mengeluarkan suaranya, atau merupakan reaksi atas ketakutannya sehingga seperti menjerit.
Sebab burung ketika menjerit akibat takut juga bisa bersuara bagus seperti punya saya sehari-hari tidak pernah mau bunyi. Dipancing dengan  betina pun hanya bersuara lirih dan serak. Tapi kalau mendengar suara mesin, dia selalu berkicau bagus dan lantang.
Ini merupakan pertanda burung menjerit ketakutan, namun terdengar oleh telinga kita sebagai suara kicauan merdu. Andai burung bisa ngomong, tentunya kita dapat bertanya apakah suara yang dikeluarkannya karena menjerit ketakutan atau berkicau, hhh...hhh...n wkwk
Perlu dibuat kelas junior dan senior
Kalau Anda juga penggemar perkutut, tentu sudah faham bahwa konkurs (lomba) perkutut itu selalu dibedakan Kelas junior dan senior
Berdasarkan alasan di atas, muncul pemikiran, mengapa event organizer (EO) lomba kicauan tidak membuat kelas junior dan senior untuk murai batu, sebagaimana sudah diterapkan pada konkurs perkutut?
Kalau ada pembagian Kelas Junior dan Senior, maka seluruh murai batu muda usia (misalnya dengan persayaratan belum mencapai mabung kedua) akan masuk ke Kelas Junior.
Jika perlu dibuat kelas Junior A dan Junior B, di mana Junior B hanya untuk MB yang sudah mabung kedua tetapi belum mencapai mabung ketiga.
Adapun Kelas Senior hanya diperuntukkan bagi murai batu yang sudah mabung ketiga, sebab inilah masa dewasa sesungguhnya dari murai batu, bukannya umur dewasa kelamin (UDK). UDK pada murai batu sudah terjadi begitu burung rampung mabung pertama, sebagai tanda bahwa dia sudah bisa berkembang biak.
Burung pun masalah mental hakekat nya seperti manusia, seperti dalam sepak bola di bedakan menjadi U-19 U-21 dan senior,karna walaupun skillnya bagus para pemain U-19 bahkan melibihi tetapi dengan senior pun kualahan,karena kalah pengalaman.
SEMOGA BERMANFAAT
Asalamualaikum wr.wb