WAKTU IDEAL MURAI DI LOMBAKAN
Banyak para
penghobi burung yang membawa burung nya
ke perlombaan setelah mengalami mabung dewasa pertamanya. Tidak
sedikit di antaranya , mengalahkan burung-burung yang dari segi umur lebih
mapan, bahkan sudah beberapa kali menjuarai lomba. Namun, tahukah Anda, bahwa
tindakan tersebut sebenarnya kurang tepat? Kita hanya senang hari ini tanpa
tahu resikonya di kemudian hari.
Seperti
teman seperburungan dengan saya yang mempunyai burung yyang baru sekali mabung
tapi mumpunyai mental fighter yang
luar biasa. Tetapi teman saya yang gak sabar,yang istilahnya (greteh) Burung tersebut di
lombakan,memang burung tersebut bisa menjadi juara pertama di LATPRES. Di
setiap perlombaan hampir selalu mendapat juara pertama dan mengalahkan burung
yang dari segi umur sudah mapan dan dari segi harga ratusan juta,akan tetapi
setelah mabung kedua brung mengalami mabung yang kurang sempurna.Yaitu bulu
sayap atau ekor hanya jatuh satu dalam kurun waktu yang lama,dan si burung
mematuki bulunya sendiri, sulit makan dan pada akhirnya
si burung mati.
Kapan
waktu ideal melombakan murai batu
Lomba
murai batu masih bercampur antara burung muda dan dewasa.
—-
Dari
cerita di atas, maka waktu ideal untuk melombakan murai batu sebaiknya tidak
pada saat burung rampung mabung pertama. Meski karakter fighter sangat bagus, sebaiknya perlu lebih
bersabar atau menahan diri terlebih dulu. Tunggu hingga mabung kedua selesai,
barulah bisa menurunkannya dalam lomba.
Kalau pun
sudah tidak sabar ingin menjajal kemampuan gaco yang dirawatnya sejak trotolan,
ada dua alternatif yang bisa dilakukan.
Pertama,
mengadakan gathering / ngetrek bersama
beberapa murai batu lainnya, tapi dengan kisaran umur yang hampir sepadan.
Kedua,
diikutkan dalam even sekelas latber saja, karena jumlah peserta biasanya tidak
terlalu banyak, dan kualitasnya pun rata-rata sepadan. Sebab latber sejatinya
adalah ajang uji coba / pemanasan, bukan semata-mata ingin menjadi juara. Dari
latber inilah, kita dapat melihat apa yang perlu dibenahi dalam perawatan
hariannya nanti.
Jangankan
dilombakan, murai batu muda ketika diperdengarkan rekaman suara dua ekor MB
jawara yang sedang ditrek pun bisa mengalami drop mental, sehingga malah tidak
bunyi lagi.
Jadi,
melatih mental murai batu muda butuh kesabaran, harus bertahap, dan kalau mau
ditrek disesuaikan dengan umurnya.
Perlunya
kita menahan diri adalah untuk menjaga perkembangan mental burung di kemudian
hari. Seperti diketahui, salah satu penyebab murai batu sering mematuki
bulu-bulunya adalah akibat tekanan / stres, terutama sehabis bertarung di
lapangan. Apalagi kalau lawan-lawannya jauh lebih dewasa, yang punya sorot mata
kharismatik dan terus menekannya.
Kita
tidak tahu pasti, apakah murai batu muda saat bertarung melawan murai batu
mapan dan langganan itu benar-benar mengeluarkan suaranya, atau merupakan reaksi
atas ketakutannya sehingga seperti menjerit.
Sebab
burung ketika menjerit akibat takut juga bisa bersuara bagus seperti punya saya
sehari-hari tidak pernah mau bunyi. Dipancing dengan betina pun hanya bersuara lirih dan serak. Tapi
kalau mendengar suara mesin, dia selalu berkicau bagus dan lantang.
Ini
merupakan pertanda burung menjerit ketakutan, namun terdengar oleh telinga kita
sebagai suara kicauan merdu. Andai burung bisa ngomong, tentunya kita dapat
bertanya apakah suara yang dikeluarkannya karena menjerit ketakutan atau
berkicau, hhh...hhh...n wkwk
Perlu
dibuat kelas junior dan senior
Kalau
Anda juga penggemar perkutut, tentu sudah faham bahwa konkurs (lomba) perkutut
itu selalu dibedakan Kelas junior dan senior
Berdasarkan
alasan di atas, muncul pemikiran, mengapa event organizer (EO)
lomba kicauan tidak membuat kelas junior dan senior untuk murai batu,
sebagaimana sudah diterapkan pada konkurs perkutut?
Kalau ada
pembagian Kelas Junior dan Senior, maka seluruh murai batu muda usia (misalnya
dengan persayaratan belum mencapai mabung kedua) akan masuk ke Kelas Junior.
Jika
perlu dibuat kelas Junior A dan Junior B, di mana Junior B hanya untuk MB yang
sudah mabung kedua tetapi belum mencapai mabung ketiga.
Adapun
Kelas Senior hanya diperuntukkan bagi murai batu yang sudah mabung ketiga,
sebab inilah masa dewasa sesungguhnya dari murai batu, bukannya umur dewasa
kelamin (UDK). UDK pada murai batu sudah terjadi begitu burung rampung mabung
pertama, sebagai tanda bahwa dia sudah bisa berkembang biak.
Burung
pun masalah mental hakekat nya seperti manusia, seperti dalam sepak bola di
bedakan menjadi U-19 U-21 dan senior,karna walaupun skillnya bagus para pemain
U-19 bahkan melibihi tetapi dengan senior pun kualahan,karena kalah pengalaman.
SEMOGA
BERMANFAAT
Asalamualaikum
wr.wb